Assalamu'alaikum Wr. Wb
Ya Akhi ya Ukhti
Termasuk Syirik Kepada Allah , Percaya kepada Jimat dan Sejenisnya
Bismillahirrahmanirrahim.
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا
عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh
ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An Nisaa : 48)
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Basyir Al Anshari
RA, bahwa dia pernah bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan beliau,
lalu beliau mengutus seorang utusan (untuk memaklumkan):
أن لا يبقين في رقبة بعير قلادة من وتر أو قلادة إلا قطعت
"Supaya tidak terdapat lagi di leher unta kalung dari tali busur panah atau kalung apapun, kecuali harus diputuskan".
وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (إن الرقى والتمائم والتولة شرك) [رواه أحمد وأبو داود]
Dari Ibnu Mas'ud menuturkan : Aku telah mendengar Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya ruqyah, tamimah, dan tiwalah adalah syirik" (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
--------------------------------------------------------------
Tamimah : Sesuatu yang dikalungkan di leher, atau tangan
anak-anak untuk menangkal atau menolak 'ain. Dapat berupa benang hitam,
gelang tulang binatang ikan Hiu, Bulu Landak, dan benda-benda lain.
Ruqyah : Ruqyah diizinkan selama penggunaannya bebas dari
hal-hal syirik, sebab Rasulullah telah memberikan keringanan dalam hal
ruqyah ini untuk mengobati 'ain atau sengatan kalajengking.
Tiwalah : Sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwa hal tersebut dapat membuat seorang istri atau suami agar mencintai atau sebaliknya.
---------------------------------------------------------------
وعن عبد الله بن عكيم مرفوعاً: (من تعلق شيئاً وكل إليه). رواه أحمد والترمذي
Hadits Marfu' diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Ukaim:
"Barang siapa menggantungkan sesuatu barang (dengan anggapan bahwa
barang itu bermanfa'at atau dapat melindungi dirinya), niscaya Allah
menjadikan dia selalu bergantung kepada barang tersebut (HR. Ahmad dan
at Tirmidzi)
قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا رويفع! لعل الحياة تطول بك، فأخبر
الناس أن من عقد لحيته، أو تقلد وتراً، أو استنجى برجيع دابة أو عظم، فإن
محمداً بريء منه.
Rasulullah bersabda kepadaku : "Hai Ruwaifi ! Semoga engkau berumur
panjang; untuk itu, sampaikan kepada orang-orang bahwa siapa saja yang
menggelung jenggotnya atau memakai kalung dari tali busur panah atau
beristinja' dengan kotoran binatang ataupun dengan tulang, maka
sesungguhnya Muhammad berlepas dari orang itu". (HR. Ahmad)
وعن سعيد بن جبير رضي الله عنه، قال: (من قطع تميمة من إنسان كان كعدل
رقبة) [رواه وكيع]. وله عن إبراهيم قال: كانوا يكرهون التمائم كلها، من
القرآن وغير القرآن.
Waki' meriwayatkan bahwa Sai'd bin Jubair berkata:
"Barang siapa memutus suatu tamimah dari seseorang, maka tindakannya itu sama dengan memerdekakan seorang budak".
Dan Waki' meriwayatkan pula bahwa Ibrahim (An Nakha'i) berkata:
"Mereka para sahabat (para sahabat 'Abdullah Ibnu Mas'ud) membenci
segala jenis tamimah, baik dari ayat-ayat Al Qur'an atau bukan dari
ayat-ayat Al Qur'an."
TERMASUK SYIRIK: MEMAKAI GELANG, BENANG DAN SEJENISNYA SEBAGAI PENGUSIR ATAU PENANGKAL MARA BAHAYA
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ لَيَقُولُنَّ
اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ
أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ
أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ
اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang
menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah".
Katakanlah: "Maka Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru
selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku,
Apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau
jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, Apakah mereka dapat menahan
rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". kepada-Nyalah
bertawakkal orang-orang yang berserah diri".(QS. Az Zumar : 38)
عن عمران بن حصين رضي الله عنه، أن النبي صلى الله عليه وسلم رأى رجلاً في
يده حلقة من صفر، فقال: (ما هذه)؟ قال: من الواهنة. فقال: (انزعها فإنها
لا تزيدك إلا وهناً، فإنك لو مت وهي عليك، ما أفلحت أبداً) رواه أحمد بسند
لا بأس به.
Dari 'Imran bin Hushain menuturkan bahwa Nabi SAW melihat seorang
laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka beliau bertanya:
"Apakah ini ?" Orang itu menjawab: "Penangkal sakit." Nabipun
bersabda:"Lepaskan itu, karena ia hanya akan menambah kelemahan pada
dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu,
kamu tidak akan beruntung selama-lamanya. (Hadits dari Imam Ahmad dengan
sanad yang bias diterima).
وله عن عقبة بن عامر رضي الله عنه مرفوعاً: (من تعلق تميمة فلا أتم الله
له، ومن تعلق ودعة فلا ودع الله له) وفي رواية: (من تعلق تميمة فقد أشرك).
Dan riwayat Ahmad pula dari 'Uqbah bin 'Amir dalam hadits marfu:
"Barang siapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak mengabulkan
keinginannya; dan barang siapa menggantungkan wada'ah, semoga Allah
tidak memberi ketenangan pada dirinya. Disebutkan dalam riwayat lain:
"Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik".
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah, bahwa ia melihat seorang
laki-laki di tangannya ada benang untuk mengobati sakit panas, maka dia
putuskan benang itu seraya membaca firman Allah:
وما يؤمن أكثرهم بالله إلا وهم مشركون
"Dan sebagian besar dari mereka itu beriman kepada Allah, hanya saja mereka pun berbuat syirik (kepada-Nya).
Kandungan Bab :
1. Dilarang keras memakai gelang, benang dan sejenisnya seperti tasbeh dari kayu pukah dll, untuk maksud seperti di atas.
2. Dinyatakan bahwa apabila mati, sedangkan gelang atau sejenisnya itu
masih melekat pada tubuhnya, tidak akan beruntung. Ini menunjukkan
kebenaran pernyataan para sahabat bahwa :"Syirik asghar lebih berat
daripada dosa besar".
3. Syirik tidak dapat dima'afkan dengan alasan "Karena tidak tahu"
Wallahu 'alam.
Dazhaf Sedayulawas online